Ghost Anime™

Watcha Doin


Budayakan Like Sebelum Baca
Hari yang ditunggu-tunggu Sasuke
akhirnya datang. Dia begitu muak, bosan,
dan jenuh dengan pelajaran yang terus
dijejalkan oleh gurunya setiap hari. Dia
juga manusia biasa yang butuh refreshing.
Hari ini dia akan melakukan hal semaunya!
Dia akan mengikuti kebiasaan seekor
tupai ketika musim dingin tiba, hibernasi.
Balas dendam karena akhir-akhir ini dia
terus-menerus begadang karena tugas
barbar yang diberikan guru-gurunya
dengan semena-mena.
Tapi kenapa hari ini panas sekali?
Sasuke memandang malas ke arah jendela
kamarnya. Seingatnya, tadi pagi hujan
menerpa Kota Konoha tiada ampun, tapi
kenapa sekarang malah gerah sekali.
Sasuke mengipas-ngipasi tubuhnya
dengan buku LKS Fisikanya yang sudah tak
berbentuk dan mengutuki AC rusak di
kamarnya yang tidak membantu sama
sekali. Capek dengan acara kipas-kipas,
dia akhirnya turun menuju dapurnya dan
memilih cara yang lebih praktis, ngadem
di depan kulkasnya.
TING TONG TING TONG
Tedengar bel rumahnya berbunyi. Sasuke
memandang geram ke arah pintu masuk
rumahnya itu. Siapa itu? Siapa yang
berani-beraninya mengganggu acara
ngademnya itu?
"TEMEEE, TEMEEEE!" tak lama kemudian
terdengarlah suara cempreng yang Sasuke
kenali sebagai Naruto, teman sekelas
Sasuke. 'Ngapain coba si cunguk itu
dateng ke sini,' batinnya kesal setengah
mati. Sasuke akhirnya berdiri dan berjalan
dengan malas ke arah pintu.
"TEEMEE! TEMEE! MAIN YUU—," Teriakan
cempreng Naruto yang membahana
akhirnya terputus ketika si empunya
rumah membukakan pintu dan
menjejalkan sandalnya ke mulut Naruto.
Ternyata dia tidak sendiri, tapi membawa
tiga onggok (?) temannya yang lain.
"Gak usah teriak-teriak napa!" teriak
Sasuke geram.
"Mhmhmhm!"
"Ngapain ke sini?" tanya Sasuke sarkastis.
"Jahat baget sih, tamu itu disambut
dengan baik dong." Jawab Naruto—yang
sudah mengeluarkan sandal Sasuke dari
mulutnya— sambil manyun.
Sementara mereka bermesraan (?) di
depan pintu, tiga orang temannya yang
lain—Kiba, Shikamaru, dan Gaara—malah
langsung nyelonong masuk ke dalam
tanpa sungkan-sungkan dan duduk
dengan enaknya di sofa ruang tamu
kediaman Uchiha itu.
"Siapa suruh kalian masuk?" tanya Sasuke.
"Panas tahu di luar," jawab Gaara dengan
datar.
"Iya nih, Sas, bikinin minum doong?
Hauuus!" Kata Kiba, yang sudah
merebahkan tubuhnya dengan enaknya di
sofa sambil melet-melet. Terlalu lama
bergaul dengan Akamaru ternyata juga
berdampak kurang baik baginya.
"Merepotkan," ujar si kepala nanas—
Shikamaru—yang kini juga ikutan tepar di
dekat Kiba.
Kali ini Sasuke merasakan sensasi ingin
membacok orang-orang yang ada di
depannya itu. Enak banget ya, tiba-tiba
dateng, langsung nyelonong, dan dengan
seenak jidat menyuruh si tuan rumah
membuatkan minum?
Betapa budimannya teman-temannya ini.
Sasuke membawakan seteko es jeruk
beserta beberapa gelas yang terlihat
sangat menggoda bagi insan-insan yang
sedang kepanasan di ruang tamu itu.
Untung saja Sasuke masih menganggap
mereka teman, kalau tidak dia pasti sudah
mencampurkan racun tikus ke dalam
minuman untuk teman-temannya yang
tak tahu diri itu.
Mereka menyerbu minuman yang tidak
bersalah itu seketika dan meneguknya
dengan ganas.
"Kok sepi sih, Sas?" tanya Naruto tiba-
tiba, memecah kesunyian.
"Oh, Bokap sama Nyokap lagi njenguk
Itachi yang di rawat inap di Oto tuh,"
Jawab Sasuke.
"Haah? Emang Kak Itachi kenapa?" tanya
Naruto, (agak) khawatir.
"Salah pake krim anti keriput, mukanya
malah kayak habis kena Tomcat."
Betapa nistanya..
"Oh." Koor mereka—minus Shikamaru
yang sudah molor dengan enaknya di atas
sofa.
Kini mereka sudah berada di sebuah sofa
di ruang tengah kediaman Uchiha. Sasuke
memindah-mindah channel TV dengan
beringas. Gaara, Naruto, dan Kiba cuma
menonton aksi Sasuke dengan bosan.
Shikamaru, setelah pindah dari ruang
tamu, malah melanjutkan acara molornya.
Sore-sore begini, tidak ada acara TV yang
bagus, isinya sinetron semua. 'Bagus!'
umpat Sasuke dalam hati.
"Sas, jangan di pindah-pindah napa?
Pusing tau yang lihat!" protes Kiba yang
lalu melahap donat yang disajikan Sasuke.
Yang diprotes malah tidak merespon sama
sekali.
"Main PS aje yuk!" seru Naruto yang
rupanya sudah tak tahan dengan
ketidakjelasan ini. Tanpa meminta
persetujuan dari sang tuan rumah, Naruto
sudah mengobok-ngobok rak yang ada di
dekatnya. Dia mengeluarkan seperangkat
PS3 beserta joysticknya kemudian. Bener-
bener serasa di rumah sendiri ya, Nar?
"Woi! Main obrak-abrik aja sih!" seru
Sasuke murka.
"Main apa nih?" tanya Gaara—tidak
mempedulikan kemurkaan Sasuke tadi—
kemudian ikut membantu Naruto
mencolok-colokkan kabel PS ke tempat
yang semestinya.
"Harvest Moon!" jawab Naruto sambil ikut
mencomot donat.
"OGAAH!" respon Sasuke. Dia beranjak
mendekati kedua temannya itu sambil
mengambil sebuah Blue-ray Disk Pro
Evolution Soccer 2013 dan langsung
memasukkannya ke PS, "main ini aja!"
serunya.
"NAH SIIIP!" seru Kiba sambil
mengacungkan empat jari jempolnya,
sama jari kaki sekalian (?).
"Gue main duluan! Siapa mau lawan gue?"
tantang Sasuke.
"Gue."
Sasuke kini memencet-mencet tombol
joysticknya dengan ganas. Dia cukup
dibuat kewalahan juga oleh Gaara. Skor
mereka imbang 1-1, padahal sudah 30
menit berjalan. 'Masak gue harus kalah
sama orang nista ini? Cuih gak sudi!' batin
Sasuke.
"Woi! Shika! Lo tidur mulu sih gak asik
lo!" seru Naruto, prihatin melihat
temannya yang masih molor dengan
damainya.
"Ya nih! Masak jauh-jauh ke sini cuma
buat numpang molor doang?" Kiba ikut
angkat bicara.
Yang jadi subjek pembicaraan perlahan
menggeliat dan bangun dengan bekas iler
yang masih menempel di mukanya.
"Apaan sih, berisik deh," gerutunya.
"Tuh, tuh, liat Si Teme sama Gaara lagi
tanding, lo pegang siapa?" tanya Naruto
antusias.
"Gue pegang Gaara ah! Sasuke gak
meyakinkan," ucap Kiba dengan
entengnya. Merasa dilecehkan Sasuke
menoleh ke belakang dan mengirimkan
death glare terbaiknya ke Kiba.
Tapi rupanya hal ini salah besar..
Karena setelah kelengahan Sasuke itu,
Gaara langsung memanfaatkan
kesempatan dalam kesempitan itu untuk
menggolkan.
DAANN… Uuuh tidak gol.
Sasuke tersenyum penuh kemenangan
dan memandang Gaara penuh
penghinaan. "Gak semudah itu, Gar,
fufufu," Sasuke malah mulai tertawa
maniak.
Gaara mungkin mulai kesal pada Sasuke,
dia dibutakan oleh keinginan untuk
menang dan akhirnya menjegali setiap
pemain Sasuke yang menghalangi
jalannya. Sasuke mengoper bola ke
pemainnya yang lain, dijegal lagi. Oper
lagi, jegal lagi.
Dan terus begitu.
"Fufufufu," kali ini giliran Gaara yang
tertawa maniak.
Tapi tentu saja semua tak berjalan
semulus itu. Wasit kemudian mendatangi
salah satu pemain Gaara dan tanpa
banyak omong langsung memberikan
kartu merah padanya.
"Fufufu, kartu merah," ujar Gaara sambil
tertawa psikopat . Disini mulai ada
indikasi bahwa ada yang tidak beres
dengan Gaara.
Sasuke lama-lama mulai jengah dengan
aksi jegal-jegalan Gaara. "LICIIIK LO
GAAAR!" teriak Sasuke frustasi. Dia
membanting joysticknya, meremukkannya
jadi berkeping-keping, dan memakannya
dengan ganas (?).
"LO YANG MINTA GAAAR!"
Sasuke mencolokkan joystick yang baru
pengganti joystick yang jadi sasaran
amukannya yang tadi dan melancarkan
aksi balas dendam. Sasuke gantian
menjegali pemain Gaara. Gaara tidak
terima dan juga melakukan hal yang sama.
Hasilnya, mereka malah jegal-jegalan dan
bolanya sekarang malah diabaikan begitu
saja (?).
Shikamaru menguap dan meraih remote
TV yang ada di dekatnya.
CKLEK
"Orochimaru!"
"Biarkan aku terjun, guru Sarutobi!
BIARKAN AKU MATI GURUUU!"
"Tuh, ada upil."
Hening…
Benar-benar sinetron tidak bermutu.
Mereka kini bergelimpangan dengan nista
di atas karpet di ruang tengah kediaman
Uchiha itu. Mungkin agak capek setelah
insiden tadi, terutama Sasuke dan Gaara.
Sasuke melirik jam yang menggantung di
ruangan itu. Sudah jam 9 malam rupanya.
"Oi! Udah malem lo! Gak pulang?" tanya
Sasuke tanpa mengurangi nada ingin
mengusir dari kata-katanya itu.
"Jahat banget sih, di luar hujan tuh! Males
ah pulang!" seru Naruto sambil memeluk
Kiba dari samping.
"Oi! Ngapain sih!" Kiba kaget yang kaget
setengah mati langsung menjauh dari
area jarak jangkuan Naruto.
"Eh, sori Kib, gue kira guling," jawab
Naruto dengan innocent-nya
Sebuah batalpun meluncur mengenai
mukanya.
"ADOOOW!"
"Iya nih, males ah pulang," sahut
Shikamaru dengan setengah merem.
"Sama," ucap Gaara dan Kiba
berbarengan.
"Kita nginep sini aja!" seru Naruto dengan
semangat.
"Ide bagus!"
"Hn."
"Merepotkan."
"Terserahlah," jawab Sasuke singkat tanpa
perlawanan, menyerah pada nasib. Say
good bye to your hibernation, Sasuke .
Kruuyuuk~
Semua mata langsung tertuju pada
Naruto. Naruto malah cengar-cengir gak
jelas. "Sori, gue laper, hehe," katanya
sambil menggaruk-garuk kepalanya.
"Udah habis donat segitu banyak belum
kenyang juga!?" Sasuke membelalakkan
matanya, tidak percaya akan dahsyatnya
kekuatan cacing kremi yang bersemayam
di dalam perut Naruto. "Ada Ramen cup
tuh di dapur, bikin aja," sambungnya.
"YEEE!" Naruto berteriak kegirangan dan
langsung melesat ke arah dapur dengan
kecepatan tinggi.
"Bikinin juga dong!" seru Shikamaru,
Gaara, dan Kiba berbarengan. Sasuke
menatap mereka horor. Apa sekarang
wabah cacing kremi akut sedang melanda
Konoha?
Ruangan tengah kediaman Uchiha itu
sudah tak berbentuk lagi. Joystick-joystick
—yang masih utuh maupun tidak—
bertebaran dimana-mana. Cup bekas
ramen juga masih belum mereka
bereskan—bahkan beberapa cup
terjungkal, menumpahkan sisa kuahnya ke
lantai.
Sasuke membereskan sisa-sisa kerusuhan
massa di ruangan tengah itu sementara
Naruto, Gaara, Shikamaru dan Kiba— yang
sudah menghabiskan stok ramen cup
instan selama sebulan milik Keluarga
Uchiha— menggelepar kekenyangan di
atas karpet beludru nyaman di tengah
ruangan itu. Sasuke lagi-lagi menatap
mereka dengan pandangan ingin
membunuh, "WOI, ENAK BANGET
KALIAN!? BANTUIN NAPA?" teriak Sasuke
penuh amarah.
"Mhmhmh..." hanya itu jawaban mereka.
Sasuke sudah siap mengasah golok yang
entah dia dapat darimana.
Naruto dan Kiba yang tadinya sudah mau
tidur itu bangun dan mendelik seketika.
Ketika mereka mendengar suara asahan
golok itu, mereka langsung berpindah ke
posisi duduk. Sementara Shikamaru dan
Gaara yang sepertinya sudah pergi ke
alam lain, tetap tidak pindah posisi.
"Iya, iya, Sas, sini gue bantuin," kata
Naruto sambil nyengir ketakutan.
"Yo, Sas! Gue juga bantuin kok!" sambung
Kiba yang juga (agak) gemetaran melihat
kilauan golok itu.
Sasuke melirik ke arah dua teman
kampretnya yang tidak bergeming itu.
"Udah ah, biarin aja mereka, udah pada
tidur tuh," ucap Naruto yang mulai
memunguti bekas-bekas cup ramen.
Sasuke menghela nafas, menepuk dada,
dan beranjak ke dapur untuk mengambil
trash-bag.
"Woi, Sas! Kita tidur dimana nih?" ujar
Naruto.
"Terserah, di teras juga bisa." Jawab
Sasuke ngawur.
Sebuah joystick pun melayang mengenai
jidat Sasuke.
"ADOOH!"
"Enak aja." Ujar Gaara yang ternyata
merupakan pelaku pelemparan itu.
"Tidur disini aja lah." Ucap Shikamaru
sambil merem.
"KAMPRET! KALIAN BELUM TIDUR!?"
teriak Sasuke membahana.
Sasuke berniat menerjang mereka, tapi
dia sudah terlalu lelah dengan semua ini.
Dia kemudian beranjak menuju ke
kamarnya di lantai dua sambil terhuyung-
huyung, "ya udah, gue ambilin bantal
guling plus selimut dulu," ucapnya lemas.
Sasuke sekarang tergeletak di tengah-
tengah teman-temannya yang sudah
mengeluarkan suara dengkurannya
masing-masing. Dan Sasuke lah satu-
satunya yang terjaga, tergangggu oleh
suara-suara fantastis itu. Sasuke
menghela nafas pelan, dan merapatkan
selimutnya, berusaha untuk memejamkan
kedua matanya.
'Oyasumi.'
THE END
OMAKE
Sasuke membuka kedua matanya. Dia
melihat sekelilingnya. Entah kenapa
semuanya terlihat begitu kabur. Dia
berusaha untuk bernafas.
Berat sekali.
Sesak.
Sesak.
'Ya Tuhan, apakah aku akan mati?' pikir
Sasuke, pasrah.
Seketika kedua matanya terbelalak. Dia
terbangun sambil terengah-engah. Ah
ternyata itu semua hanya mimpi.
Beberapa menit kemudian setelah sadar
sepenuhnya, dia menemukan kaki-kaki
temannya yang dengan enaknya
nangkring di atas dadanya.
"KAMPREEET!" umpat Sasuke dengan
volume di ambang batas kewajaran.
Pantas saja.

Bener-bener THE END
Related Post:

Post a Comment - Back to Content

Nama Saya Muhamad Abi saya berasal dari kampung peundeuy desa sindangagung kabupaten kuningan jawa barat indonesia, Obito berkatA "di dunia ninja orang yang melanggar aturan adalah sampah...Tapi...Orang yang tak perduli pada temannya sendiri lebih rendah dari sampah". selamat berkunjung di blog saya dan mohon maaf apabila ada kekurangannya dan saya selaku admin mengucapkan terimakasihpda para pengunjung blogsaya...:) Lihat Profil Lengkap Ku
 
Join this site
cyb3rThanks For Visiting Gunakanlah Google Chrome Untuk Tampilan Sempurna