Ghost Anime™

Alur Cerita Bleach 537 Prinz von Licht


Sebelumnya : Bleach Chapter 536

Susana terasa begitu berat di saat sang ayah –Isshin—menceritakan semua misteri yang terpendam selama ratusan tahun. Tak ada lagi rahasia yang perlu Isshin sembunyikan. Tak ada lagi waktu untuk memikul kebohongan. Memang, sudah waktu yang tepat bagi Isshin untuk melepas beban kedustaannya. Sudah waktu yang tepat bagi Ichigo untuk mengetahui misteri dibalik namanya.

Tapi.... Sang ayah masih belum selesai dengan semua cerita kebenarannya.

“Ichigo. Apa yang kau alami sampai sekarang seharusnya sudah kau pahami. Aku tak perlu menjelaskan lagi. Tapi ada satu hal penting yang kau belum ketahui sampai saat ini. 9 tahun lalu, hari ini, 17 Juni. Malam di saat ibumu meninggal.” Suasana masih tidak berubah, masing hening. “Dengar baik-baik. Akan kuceritakan...”

Bleach Chapter 537 - Prinz von Licht
Teks Version by Bleach Indonesia
“Ibumu... Seharusnya tidak meninggal di hari itu..” Ucap Isshin melanjutkan ceritanya.

“Maksud ayah?”

“Quincy punya teknik khusus yang disebut "blut".”

“Iya” Ichigo ingat yang telah terjadi padanya. Apa yang telah dijelskan oleh si pria geta, Urahara. “Urahara-san sudah bilang. Mereka bisa meningkatkan kemampuan dengan mengalirkan reiatsu ke pembuluh darah.”

“Benar. Itu kemampuan yang dimiliki semua Quincy darah murni sejak mereka lahir. Bukan kemampuan yang bisa diperoleh dengan latihan. Masaki , meski jiwanya sudah bercampur Hollow, tetaplah Quincy darah murni. Terutama, kemampuan bertahannya,"Vena Blut", sangatlah kuat. Luka dari hollow yang dia terima waktu pertama bertemu denganku termasuk langka. Karena dia tak pernah terluka dari serangan hollow lagi setelah itu. Hari itu...Aku... Aku bukannya tidak bisa menyelamatkannya... Aku tidak pergi menyelamatkannya. Saat itu aku di rumah... Aku merasakan reiatsu Masaki dan Grand Fisher. Aku memang tak bisa banyak membantu tanpa kekuatan shinigami-ku. Tapi, andai aku tahu Masaki kewalahan, aku tetap akan pergi membantunya. Grand Fisher memang hollow yang bisa menyembunyikan reiatsu-nya... Tapi perbedaan kekuatan antara Masaki dengan Grand Fisher tetap jauh. Masaki seharusnya bisa mengalahkannya tanpa terluka sedikit pun. Tapi yang terjadi sebaliknya.” Shinigami yang pernah kehilangan kekuatannya ini menghentikan pembicaraannya. Menatap tajam ke arah Ichigo, seolah memastikan apakah sang putra sudah siap untuk mendengar satu lagi kebenaran yang akan terungkap itu. “ ...Ichigo. Apa temanmu, Uryuu-kun, pernah cerita tentang ibunya?”

Pemuda berambut orange itu tak mengerti mengapa sang ayah tiba-tiba menanyakan teman sekelasnya itu. Tapi, bukanlah waktu yang tepat baginya untuk memberontak. “............Tidak. Dia bukan tipe orang yang gampang cerita tentang keluarganya.” Ichigo memilih untuk menjadi anak yang penurut.

“Ibunya adalah Kanae Katagiri, Quincy darah campuran.” Ucap Isshin melanjutkan. Mungkin, ini baru pertama kali bagi Ichigo mendengar siapa ibu dari teman sekelasnya itu. “9 tahun lalu, Tanggal 17 Juni, dia kehilangan kesadaran dan meninggal 3 bulan kemudian.”

Kelopak mata Ichigo melebar dengan sendiri. Dirinya tak ada yang menyangka bila sesuatu yang menimpa ibunya juga terjadi pada ibu Uryuu. “Apa...” Ucapannya terbata, seolah mulutnya di kekang oleh sesuatu. “A-ada apa... 9 tahun lalu...?”

“Auswahlen –pemilihan Suci—” Ucap Isshin menimpal. “9 tahun lalu, Juha Bach "memilih" beberapa Quincy.”

Kembali terdiam. Bahkan mulut Ichigo kali ini tak bisa mengeluarkan sepatah katapun. Bibirnya begitu kaku untuk dia gerakkan, seakan membeku di tengahnya dinginnya es. Matanya hanya membelalak tak percaya, seiring telinganya masih terus ingin mendengar kebenaran dibalik kematian sang ibu.

“Aku pernah dengar legenda para Quincy. Tentang raja yang tertidur. Menurut cerita itu Raja Quincy yang tertidur jantungnya akan berdegup kembali setelah 900 tahun, pikirannya akan terpacu kembali setelah 90 tahun, dan kekuatannya akan bangkit kembali setelah 9 tahun.” Lanjut Isshin. “Untuk mengembalikan kekuatannya, dia akan mencuri kekuatan dari Quincy darah campuran yang dianggap tidak suci. Karena itulah Kanae Katagiri yang kehilangan kesadaran, meninggal. Dan Masaki juga meninggal setelah kehilangan kekuatannya.”

“Ba-bag-bagaimana...” Ichigo mencoba menggerakkan bibirnya. “Bagaimana dia bisa melakukan itu? Karena dia adalah raja...? Siapa sebenarnya Juha Bach?”

“Juha Bach adalah orang yang menciptakan Quincy. Generasi Quincy berawal darinya. Dan darahnya mengalir di setiap keturunan Quincy.”

Ichigo kembali terhening. Pikirannya penuh dengan setiap ucapan Juha Bach yang pernah dia dengar. Kini, dia mengerti maksud setiap kata yang dia –Juha bach—lontarkan padanya. Kini dia tahu alasan mengapa dia memanggil dirinya sebagai ayah untuknya. Kini, Ichigo mengerti semuanya.... semuanya....

“A- ayah!” Ucap Ichigo pada akhirnya. Ketenangannya mulai hinggap pada dirinya. Dirinya mulai menerima semua yang terjadi padanya. “Terima kasih”

“...” Isshin tak langsung menjawab, matanya masih memandang pada Ichigo. Entah, dia merasa lega setelah menceritakan semuanya, atau merasa kasihan karena putranya harus mendengar semuanya. “..iya.” Jawabnya sebelum tersenyum.

...

Kini, tak ada lagi misteri yang harus diungkap baginya. Tak ada lagi teka-teki yang harus dia pecahkan. Semuanya telah jelas. Sejelas langit yang kembali cerah di luar sana. Langit tak lagi meneteskan airnya, tak ada lagi awan gelap yang menghalangi teriknya matahari. Seolah menandakan hati pemuda berambut orang tersebut.

Kedua keluar dari rumahnya. Ada yang harus dilakukan Ichigo setelah ini. Tak bisa baginya hanya berdiam dalam rumahnya, bersembunyi dibalik tembok kediamannya. Tapi, di sebarang jalan rumahnya telah berdiri seseorang. Sepertinya dia telah menunggu lama di luar sana. Seakan dia mengerti bila Ichigo mempunyai urusan yang begitu penting.

“Ikumi-san.” Teriak Ichigo mengagetkannya.

“Ah...” Ucap Ikumi sambil melangkah ke arah Ichigo, mengulurkan sesuatu, benda yang dia tinggal saat pergi kerumahnya, Lencana Shinigami. “Ichigo... Ini, aku membawakan barangmu yang ketinggalan”

“...Terima kasih, Ikumi-san!” Ichigo kembali terdiam. “Ayah.... Aku harus pergi!”

...

Di tempat lain. Dimensi dimana para Quincy berada, Istana Es. Duduklah seorang raja yang telah berhasil mengalahkan shinigami terkuat di Soul Society. Sang Raja Quincy itu duduk di atas tahtanya, dia menunggu sesuatu. Menunggu seorang bawahannya yang begitu setia padanya.

“Sudah kembali, Haschwald?” Ucapnya pada Quincy berambut panjang itu. “Mana orangnya?”

Hascwald tak langsung menjawab. Dia menoleh ke belakang, menyuruh seseorang untuk melangkah mendekatinya. “Di sini...” perintahnya pelan.

Seorang pemuda melangkah mendekat. Mengikuti perintah sang Quincy.

“Selamat datang... Ishida Uryuu!” Ucap sang Raja Quincy memberikan sambutan.

Iya, putra Ryuuken itu kini telah berdiri di sana, dihadapan sang Raja atas kaumnya. Pakaiannya kini berbeda, terlihat sama dengan seragam para Vandenreich, seolah dirinya telah bersiap bertarung bersama jajaran kaum Quincy itu. Demi sang raja seorang, Juha Bach.

“Jadi, mari bertarung bersama, Putraku.”

Bersambung ke Bleach Chapter 538

Related Post:

Post a Comment - Back to Content

Nama Saya Muhamad Abi saya berasal dari kampung peundeuy desa sindangagung kabupaten kuningan jawa barat indonesia, Obito berkatA "di dunia ninja orang yang melanggar aturan adalah sampah...Tapi...Orang yang tak perduli pada temannya sendiri lebih rendah dari sampah". selamat berkunjung di blog saya dan mohon maaf apabila ada kekurangannya dan saya selaku admin mengucapkan terimakasihpda para pengunjung blogsaya...:) Lihat Profil Lengkap Ku
 
Join this site
cyb3rThanks For Visiting Gunakanlah Google Chrome Untuk Tampilan Sempurna